Ke depan, sebuah organisasi
memang harus lebih jeli dalam mengamati dan menganalisis SDM-nya.
Sehingga dapat diketahui secara jelas siapa SDM yang benar-benar
berkarya dengan baik, inovatif dalam dalam perusahaan, atau malah
individu yang tidak banyak berkontribusi dalam organisasi.
Identifikasi yang tepat juga akan mengantarkan organisasi untuk meninjau
masalah dari berbagai aspek dan membentuk dasar untuk menyusun pola
pengembangan SDM lebih lanjut. Para ahli manajemen membagi tingkat
kehidupan atau kinerja SDM yang dimiliki menjadi empat area yaitu area
kinerja kosong, area kinerja rendah, area kinerja standar, dan area
kinerja puncak. Dalam area kinerja kosong dan area kinerja
rendah, individu di dalamnya tidak memiliki kemauan untuk melakukan
sesuatu baik untuk diri sendiri maupun untuk organisasi atau perusahaan.
Anggota dari area kinerja rendah memang sedikit lebih baik karena
SDM-nya mau melakukan sesuatu tetapi lebih berfokus pada kepentingan dan
kepuasan diri sendiri. Tidak banyak yang dapat diharapkan dari anggota
area ini. Strategi pengembangan haruslah lebih strategis dan terencana.
Pada area kinerja standar, individu di dalamnya memiliki reputasi yang
lebih baik. Biasanya, anggotanya memiliki kontribusi positif bagi
organisasi dan memiliki motivasi kerja yang baik. Hanya saja, motivasi
mereka lebih banyak ditentukan oleh pengarus eksternal. Tugas perusahaan
adalah meningkatkan kinerja kelompok yang sebenarnya masih mempunyai
potensi buat dikembangkan.
Sedangkan dalam area kinerja puncak,
individu atau kelompok secara konsisten memiliki kinerja prima, memiliki
komitmen penuh bagi pencapaian tujuan organisasi dan merasa menjadi
bagian dari organisasi. Pada umumnya anggota area ini termotivasi secara
intrinsik dan merupakan pekerja self starter. Mereka umumnya menerima
tanggung jawab total, menyukai kebebasan dalam melaksanakan kewajiban,
dan menyukai adanya mentoring dan coaching dari atasan.
Tugas
organisasi terutama para manajernya adalah mencoba mengelompokkan atau
memetakan keempat area tersebut. Karena bila dikelompokkan dengan tepat
tentu akan bermanfaat untuk menentukan spesifikasi dari pola
pengembangan SDM.
Satu area tentu berbeda dengan area lainnya.
Misalnya pada area kinerja puncak, memerlukan kekhususan dan teknik yang
spesifik bila dibandingkan dengan pengelolaan di area lainnya. Selain
itu, harus diperhatikan juga agar organisasi tidak hanya berfokus pada
tujuan keseluruhan organisasi saja. Namun tetap harus diperhatikan
kepentingan dan harapan setiap anggotanya, dan memahami perubahan
karakter SDM sekarang dan proyeksi masa depan.
Dengan pemetaan
SDM yang tepat, pada akhirnya diharapkan perusahaan juga dapat
menumbuhkan self responsibility tiap anggota organisasi. Sehingga,
terbentuk kepemilikan tanggung jawab yang tumbuh dari dalam dan didukung
oleh pola pemikiran yang efektif berdasar kompetensi, analisis dan
kebijakan yang tepat.
Pada akhirnya, keberhasilan organisasi
memang sangat ditentukan oleh kualitas orang-orang yang bekerja di
dalamnya. Perubahan lingkungan yang begitu cepat menuntut kemampuan
mereka untuk beradaptasi dengan perubahan, menganalisa dampaknya
terhadap organisasi dan menyiapkan manajemen sumber daya yang tepat guna
menghadapi kondisi tersebut.
Persaingan yang semakin tajam
juga membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kompentensi yang
tepat agar mampu memberikan pelayanan yang memuaskan (customer
satisfaction) tetapi juga berorientasi pada nilai (customer value).
Sehingga organisasi tidak semata-mata mengejar pencapaian produktivitas
kerja yang tinggi tetapi lebih pada kinerja dalam proses pencapaiannya.
Perusahan dengan pola pemetaan SDM yang tepat pada akhirnya ingin
mencapai hasil tersebut. Dengan pemetaan SDM pula, kinerja organisasi
yang menjadi menjadi salah satu tolak ukurnya diharapkan dapat
ditingkatkan. Selain itu, bagi para manajer, individu yang dilihat
secara unik tadi dapat digunakan untuk memetakan pola perusahaan kedepan
dari sisi SDM. Misalnya, siapa yang seharusnya dipromosikan dalam 1-2
tahun ke depan atau siapa individu yang masih bisa dikembangkan.
Keberhasilan perusahaan pada akhirnya memang tercermin dari peningkatan
kualitas SDM saat ini dan dalam beberapa tahun ke depan. Hanya
perusahaan yang mampu mengembangkan individu yang ada di dalamnya, yang
pada akhirnya akan mampu berdiri tegak kemudian berani menghadapi
persaingan dengan kepercayaan diri dan memaksimalkan kemampuan diri.
Pengembangan SDM yang tepat dan pemetaan SDM yang terorganisir baik,
akan menjadi jalan ke kemapanan organisasi. Sudah siap?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar