Sabtu, 30 November 2013

Proses Berbasis Teknologi untuk menunjang kinerja perusahaan


  BCA mengandalkan salah satu platform teknologi perbankan terdepan di industri perbankan, yaitu Integrated Banking System, yang bersama dengan sejumlah sistem aplikasi berorientasi tugas operasional lainnya secara terpadu membentuk  platform layanan untuk melakukan lebih dari 2 juta transaksi per hari  sepanjang tahun. Di BCA, Divisi TI bertanggung jawab mengembangkan, mengelola dan memelihara proses teknologi informasi melalui berbagai sistem aplikasi perbankan, sistem jaringan data yang menghubungkan semua kantor cabang dan terminal ATM, dan  Disaster Recovery Center (DRC), kesemuanya dipantau dan dikendalikan secara berkesinambungan dari  IT Management Center di Kantor Pusat. Sejak tahun 2002, BCA memindahkan fasilitas DRC ke Singapura sebagai upaya menjamin ke berlangsungan operasional bila terjadi krisis. Keberadaan sebuah sistem cadangan penuh ( Redundant back-up) yang secara geografis terpisah dari sistem utama merupakan hal penting dalam mengamankan jutaan transaksi BCA setiap harinya. Dengan dukungan infrastruktur teknologi yang mapan, Singapura merupakan lokasi ideal untuk DRC BCA. Dalam rangka menjamin keandalan sistem  back-up data,pada November 2003, BCA mempercayakan IBM Singapura untuk mengoperasikan DRC dengan kontrak operasional penuh. Di tahun 2003, BCA juga mengambil langkah-langkah penting lainnya di bidang teknologi informasi dengan tujuan meningkatkan cakupan dan keandalan sistem layanan Bank.
Peluncuran  Internet Banking bagi usaha kecil dan menengah (UKM) pada Februari 2003. Bersamaan dengan peluncuran tersebut, pada jaringan elektronik internet banking bisnis tersedia layanan yang secara khusus ditujukan kepada kalangan UKM. Selama periode tahun 2003, berbagai fitur-fitur yang ada, seperti transfer pembayaran dan pengiriman uang serta pengecekan saldo dan transaksi dikembangkan terus menerus. Beberapa fitur tambahan yang sedang dikembangkan seperti system penggajian, pengiriman valuta asing, dan fasilitas debit-credit otomatis antar rekening yang diharapkan siap digunakan di tahun 2004. Untuk mendukung proses kredit, pada bulan Januari 2003 disediakan Sistem Pembukaan Kredit. Sebagai bagian dari upaya BCA untuk pembakuan proses dan persetujuan kredit, Divisi TI mengembangkan sistem penilaian kredit komprehensif yang berfungsi sebagai basis manajemen risiko kredit serta proses administrasi kredit. Sistem tersebut melakukan secara otomatis pencatatan, evaluasi, persetujuan dan penyaluran kredit, sehingga keseluruhan proses kredit dapat dihitung dan dijalankan secara cepat dan akurat. Sejak diluncurkan, sistem tersebut telah diterapkan untuk aplikasi kartu kredit dan kredit konsumer, dan akan diperluas dalam proses kredit komersial dan korporasi.

Program SAP Human Resources sepenuhnya on-line di tahun 2003. Sejak Agustus 2003, BCA mengembangkan implementasi aplikasi modul SAP HR di semua kantor cabang melalui jaringan komunikasi intranet. Sistem ini sangat menunjang kelancaran dan efektivitas manajemen dan administrasi SDM. Dengan Sistem Swalayan Karyawan, para karyawan dapat memperbarui (up-date) data pribadi, menangani permasalahan administratif termasuk permohonan cuti dan lembur,pembayaran kesehatan dan biaya perjalanan serta pelaporan yang terkait dengan personalia lainnya.

SAP Unit 10

Jelaskan personnel cost planning
Personil Biaya Perencanaan dan simulasi dapat menarik dari basis data yang sangat luas dan dapat diintegrasikan dengan aplikasi lain.
Personil Biaya Perencanaan bisnis dukungan proses anggap melampaui batas-batas departemen dan aplikasi. Informasi tentang pembayaran dapat berasal dari berbagai sumber untuk membuat rencana biaya personil. Sebagai contoh, hasil penggajian dapat digunakan sebagai sumber data untuk Perencanaan Biaya Personil
Jelaskan penggunaan personnel cost planning- Menciptakan anggaran pelatihan untuk manajemen pelatihan acara ang
- Mentransfer data untuk mengendalikan
- Mengekstraksi proyeksi biaya untuk analisis lebih lanjut dapat di gudang informasi bisnis SAP
Planning Process 

Jumat, 29 November 2013

Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya diadakan perencanaan sumber daya manusia ialah organisasi akan memiliki gambaran yang jelas akan masa depan, serta mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga kerja yang diperlukan.

Terdapat beberapa syarat untuk membuat sebuah perencanaan SDM yang baik, yakni:
  1. Harus mengetahui secara jelas masalah yang direncanakannya.
  2. Harus mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM dalam organisasi tersebut secara lengkap.
  3. Mempunyai pengalaman luas tentang analisis pekerjaan (job analysis), kondisi organisasi, dan persediaan SDM.
  4. Harus mampu membaca situasi SDM saat ini dan masa mendatang.
  5. Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
  6. Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan pemerintah, khususnya yang menyangkut tenaga kerja.

    Untuk sebuah perecanaan SDM yang baik, diperlukan tahapan-tahapan atau langkah dasar yang harus ditempuh:
    1. Mengumpulkan data dan informasi yang lengkap mengenai SDM.
    2. Mengelompokkan data dan informasi tersebut, kemudian menganalisisnya.
    3. Menetapkan beberapa alternatif yang kira-kira sanggup ditempuh.
    4. Memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada.
    5. Menginformasikan rencana terpilih kepada para karyawan agar direalisasikan

SAP HR Unit 9

1. Integration of ECM with different SAP components
 
Step 1
In the customizing step “Define Appraisal Rules” (Figure 2), you can change an employee’s eligibility for a compensation plan based on the employee’s appraisal ratings or a defined minimum or maximum value.

Figure 2
Defining appraisal rules
Step 2
In the customizing step “Define Methods for Matrix Dimensions” (Figure 3), you are required to define calculation methods for matrix guidelines. The system uses these guidelines to calculate compensation amounts.

Figure 3
Define methods for matrix dimensions
To most customers, the method MBOA (MBO Appraisal) is more appropriate, since most likely their SAP HCM appraisal process is based on the MBO process. If you are still using the “old” appraisal process (based on infotype 25), then you are required to select entry YMBO (Appraisal/IT25), as shown in Figure 3.
Step 3
You are required to implement the BAdi “Methods for Matrix Dimensions.” Again, depending on whether you are in the MBO model or in the infotype 25 model, you can choose between the methods HRECM00_MATR_APPR (Matrix dimension method: Appraisal) or HRECM00_MATR_MBOAPPR (Matrix dimension method: MBO Appraisal). You probably need to enhance the method to meet your specific business requirements.
Step 4
You are required to complete the customizing step “Define Matrix Dimensions.” In this customizing step (Figure 4), you create Matrix Dimensions. The Matrix Dimensions refer to the appropriate VA, VB, or VC element. By default, the ratings (assigned to any of these objects) are read from the FAPP (final appraisal) column.

Figure 4
Define matrix dimensions

Kamis, 28 November 2013

SAP Unit 8

Jelaskan training and event management 

Pelatihan dan Event Management adalah compenent sangat terintegrasi yang mendukung Anda dalam perencanaan, pelaksanaan, dan mengelola pelatihan kursus dan kegiatan bisnis. 
Jelaskan empat proses utama dalam training and event management
Ada empat proses utama dalam Pelatihan dan Event Management:
1.      Bisnis persiapan acara mencakup semua data yang Anda butuhkan saat membuatkatalog bisnis acara, seperti lokasi di mana pelatihan yang diadakan. Katalog peristiwa bisnis diwakili menggunakan hirarki yang terdiri dari kelompok peristiwa bisnis (yang digunakan untuk struktur katalog) jenis usaha iklan acara.
2.       Katalog peristiwa bisnis ini kemudian diatur, yaitu, tanggal untuk acara direncanakan dan dibuat dalam sistem.
3.      Setelah tanggal yang tersedia, hari-hari kegiatan dari pemesanan, rebooking, atau membatalkan acara bisnis bagi peserta internal dan eksternal dapat terjadi. Untuksetiap proses, Anda dapat mengirimkan pemberitahuan yang sesuai kepada peserta.SAP menyediakan template, yang dapat Anda ubah sesuai dengan syarat-syarat Anda.
4.      Proses utama keempat terdiri dari kegiatan berulang yang terkait erat dengan hari-hari kegiatan. Setelah kursus telah terjadi, para peserta dapat menulis penilaian untuk itu. Dalam hal peserta internal, kualifikasi baru diperoleh dapat ditransfer ke subprofildalam Pembuatan Personalia.

bca grup

BCA Syariah

Sejak resmi beroperasi sejak 5 April 2010, PT Bank BCA Syariah selalu melaksanakan kegiatan usaha dengan prinsip-prinsip syariah. Berkeinginan untuk menjadi pelopor dalam industri perbankan syariah Indonesia yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan pembiayaan bagi nasabah perseorangan, mikro, kecil dan menengah.


BCA Finance

Anak perusahaan Grup BCA yang berfokus dalam pembiayaan mobil dan mempunyai visi "Menjadi perusahaan terkemuka dalam industri pembiayaan di Indonesia yang memberikan NILAI TERBAIK kepada para stakeholders".

PT Central Sejahtera Insurance

Satu-satunya anak perusahaan Grup BCA yang bergerak dibidang asuransi kerugian umum. CSI berkomitmen memberikan perlindungan dan manfaat maksimal kepada segenap nasabahnya dalam menghadapi berbagai risiko tidak terduga.

PT Central Santosa Finance (CS Finance)

Merupakan anak perusahaan Grup BCA yang bergerak dalam bidang pembiayaan kendaraan roda dua. CS Finance terus mengembangkan usahanya dengan menciptakan keunggulan kompetitif untuk menciptakan hasil yang baik bagi konsumen, ATPM, dan stateholders.


BCA Finance Limited, Hong Kong (BCAFL)

BCA Finance Ltd (BCA FL) adalah anak perusahaan yang didirikan di Hong Kong sejak tahun 1975 dengan bisnis utama kiriman uang dan pembukaan rekening Tahapan.

BCAFL saat ini memiliki lima cabang di seluruh Hong Kong.

Rabu, 27 November 2013

program bank BCA

BDP sebagai program pendidikan dan pengembangan dalam proses penyiapan (kaderisasi) tenaga profesional mengembangkan para pesertanya secara seimbang dalam  soft skill maupun hard skill.
  1. Soft Skill (Pengembangan Diri) Penentuan keberhasilan seseorang diyakini oleh karakter dan sikap, selain para peserta BDP diperlengkapi mengenai pengenalan tentang BCA, para peserta dipersiapkan secara mental memasuki dunia kerja.
     
  2. Hard Skill (Pengetahuan dan Keterampilan Teknis Perbankan) dibagi menjadi:
  • Basic Banking Mempelajari pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh seorang karyawan bank dan mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan nasabah secara langsung. 
  • Specific Skill Mempelajari pengetahuan yang harus diketahui sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan pada saat penempatan. 
  • On The Job Training (Magang) Mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaannya dengan cara mengerjakan secara langsung pekerjaan tersebut.
Metode Pembelajaran:
  1. In Class Training (Pelatihan Dalam Kelas) Peserta BDP mendapat pembekalan mengenai Perbankan dalam kelas yang dipandu oleh instruktur-instruktur yang berpengalaman di bidang perbankan.
  2. Observasi Peserta BDP melakukan observasi tentang flow operasional dan kredit serta marketing di cabang-cabang BCA serta di Sentra Operasi Dalam Negeri dan Internasional di Kantor Pusat.
  3. Mentoring agar peserta BDP dapat lebih memahami tentang Perbankan dan Budaya Kerja maka mereka diberikan Mentor-mentor berkualitas yang akan membantu peserta.
  4. Review (Ujian-ujian) secara berkala. Ujian atau review secara tertulis maupun lisan (Presentasi) diadakan untuk mengetahui pemahaman peserta tentang perbankan.
  5. On The Job Training (Magang) Agar peserta BDP lebih memahami pekerjaan di perbankan, mereka juga diberi kesempatan untuk melakukan On The Job Training (Magang) di unit kerja yang berhubungan dengan penempatannya nanti, agar mereka dapat siap bekerja pada saat penempatan.

SAP HR Unit 7


1. SAP HR/HCM Training Duration                                                                                                                                           
Total: 35 - 45 days
Week days (Mon to Fri): 2 hrs per day 
 OR
Weekends (Sat & Sun): 4 hrs each day
 Fast Track Duration: 20-25 days
SAP HR/HCM Training Services                                                                                                                                            
2. Course Structure:  
We provide 3 courses with one Module: 
SAP Foundation Course
SAP Module course
Solution Manager Course
3.Objective of Foundation Course:
Business Process 
To know more about SAP History, Products 
Introducing of SAP Terminology and Technology 
SAP Navigation 
SAP Modules and Server arch structure etc. 
4.Objective of SAP Module Course: 
Implementation training 
End-User training 
Integration Training 
5.Object of Solution Manager:   
ASAP Methodologies 
System Landscape 
Live Project Training 
Data Migration Tools
Transportation System
Our Program includes Training followed by the placement. 
6.What are services we are providing: 
 You will be getting the Material in the form of Soft Copy and Hard Copy.
 The training will be conducted by the Real-time consultants.
 Includes real time Training and live project training
 Interview handling in SAP.
 Resume Modification and Project explanation.
 Placement Services.







Selasa, 26 November 2013

KUIS 7

1.Siklus HR

 




2. 3 STRUKTUR HR
- ENTREPRISE STRUCTURE
- PERSONNEL STRUCTURE
- ORGANIZATIONAL STRUCTURE
3. 3 aktivitas utama dalam time manajemen
- Recording
-valuating
-using working time.

KUIS 6

1. Tahap-tahap payroll accounting

 









2. 2 tahap dalam payroll
- calculation of remmuneration elements
- statutory and valuating deduction.
3. komponen-komponen dalam garis kompenasi
-bassic sallary
-tunjangan transportasi
-tunjangan makan
-tunjangan jabatan.
4. Statutory & valuntary
Statutory
- utang
-asuransi
- Tunjangan hari tua
-pajak
Valuntary
-zakat
-sedekah
-infak
5. Xo adalah pembayaran gaji setiap tanggal 28 bulan berjalan
X1 adalah pembayaran gaji setiap tgl 1 bulan berikutnya.

SUCCESSION MANAGEMENT: UPAYA HUMAN RESOURCE PLANNING MENUJU SUCCESS CORPORATE

Perubahan lingkungan bisnis, harapan masyarakat, dan proses internal, serta ker-jasama yang mendesain ulang perencanaan suksesi mereka untuk tetap kompetitif dalam mengembangkan tim kepemimpinan yang kuat. Denga menerapkan manajemen suksesi, peru-sahaan menciptakan pendekatan yang lebih fleksibel dan dinamis untuk mempersiapkan ekse-kutif masa depan dan memiliki kepemimpinan yang siap memenuhi tantangan bisnis dari sisa dekade dan seterusnya. Manajemen suksesi memungkinkan pimpinan perusahaan menanam-kan proses yang lebih dinamis agar mudah mengintegrasikan dengan inisiatif strategis peru-sahaan. Keadan menjadi lebih baik dengan mensejajarkan pemikiran organisasi dengan ling-kungan eksternal, di mana diskontinuitas  menciptakan kemungkinan mengantisipasi spek-trum penuh dari perubahan yang akan dihadapi sebuah perusahaan. Filosofi kepemimpinan dan suksesi yang berfokus pada pengembangan  kreativitas dan fleksibilitas  memungkinkan respon berubah lebih cepat. Jadi, suksesi manajemen sebagai satu cara keberhasilan perusa-haan.

Senin, 25 November 2013

MOTIVASI KERJA

Seseorang yang tidak termotivasi, hanya memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah konsep penting studi tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi berarti pemberian motiv, penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Dapat juga dikatakan bahwa motivasi adalah faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subjek yang penting bagi manajer, karena manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami orang-orang yang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisas.

Minggu, 24 November 2013

Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan (PPKK)

Yang dimaksud dengan pengelolaan prestasi kerja, potensi dan pengembangan karyawan adalah suatu sistem yang secara aktif membimbing/memberi petunjuk kepada para karyawan unitnya, dalam kerangka pencapaian sasaran-sasaran usaha PT Bank Central Asia, serta memberikan penilaian hasil kerjanya secara lebih obyektif.

Pengelolaan penilaian prestasi kerja karyawan, potensi dan pengembangan karyawan dibagi dalam 2 (dua) kelompok, yaitu:
1) Untuk karyawan yang membuat goal setting atau PPKP 1
 Diperuntukkan bagi karyawan jenjang Asisten sampai dengan Vice President.
 Besarnya bobot dalam PPKP 1 dibagi dalam 2 (dua) besaran hasil kerja (result oriented) dan proses kerja (process oriented) yang besarannya ditetapkan sebagai berikut:

Proses Kegiatan Penilaian Prestasi Kerja Karyawan (PPKK)
Proses kegiatan penilaian prestasi kerja karyawan dibagi dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu:
1) Pada Awal Tahun
2) Proses Tengah Tahun (Semester)
3) Proses Akhir Tahun

Sabtu, 23 November 2013

Struktur Organisasi PT Bank Central Asia.

Bank BCA memiliki tiga tipe kantor yaitu, kantor pusat, kantor wilayah dan kantor cabang. Hal ini dilihat dari garis wewenang (authority line). Susunan struktur organisasi pada Bank BCA menyerupai garis dan staff. Adapun susunan stuktur organisasi di kantor pusat Bank BCA yang terdiri dari beberapa tugas atau jabatan, yaitu sebagai berikut:

1) Dewan Komisaris, terdiri dari:
a. Komisaris utama
b. Anggota Komisaris

2) Dewan Direksi, terdiri dari:
a. Direktur Korporasi.
b. Direktur Retail (Dir RE)
c. Direktur Internasional
d. Direktur Treasury (DIR TS)
e. Direktur Pengendalian Resiko
f. Direktur Kepatuhan

Dewan Komisaris dan Direksi
Daftar Dewan Komisaris dan Direksi untuk masa jabatan mulai 26 Mei 2006 hingga 2008:
Dewan Komisaris
1 Presiden Komisaris Eugene Keith Galbraith

2 Komisaris Tonny Kusnadi

3 Komisaris Cyrillus Harinowo*

4 Komisaris Sigit Pramono*

5 Komisaris Raden Pardede*

Dewan Direksi
1 Presiden Direktur Djohan Emir Setijoso

2 Wakil Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja

3 Direktur Dhalia Mansor Ariotedjo

4 Direktur Anthony Brent Elam

5 Direktur Subur Tan

6 Direktur Suwignyo Budiman

7 Direktur Renaldo Hector Barros

8 Direktur Henry Koenaifi

9 Direktur Armand Wahyudi Hartono

* juga adalah Komisaris Independen

Jumat, 22 November 2013

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARYAWAN

Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan yang lain. Membicarakan sumberdaya manusia tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan atau proses manajemen lainnya seperti strategi perencanaan, pengembangan manajemen dan pengembangan organisasi. Keterkaitan antara aspek-aspek manajemen itu sangat erat sekali sehingga sulit bagi kita untuk menghindari dari pembicaraan secara terpisah satu dengan lainnya.
Untuk blog kali ini akan membicarakan tentang pelatihan dan pengembangan. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan. Menurut Wexley dan Yukl (1976 : 282) mengemukakan : “training and development are terms reffering to planned efforts designed facilitate the acquisiton of relevan skills, knowledge, and attitudes by organizational members”.
Selanjutnya Wexley dan Yukl menjelaskan pula : “development focusses more on improving the decision making and human relation skills of middle and upper level management, while training involves lower level employees and the presentation of more factual and narrow subject matter”. Pendapat Wexley dan Yukl tersebut lebih memperjelas penggunaan istilah pelatihan dan pengembangan. Mereka berpendapat bahwa pelatihan dan pengembangan merupakan istilah-istilah yang berhubungan dengan usaha-usaha berencana, yang diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill, pengetahuan, dan sikap-sikap pegawai atau anggota organisasi. Berikut adalah salah satu contoh kasus pelatihga dan pengembangan karyawan yang ada di sebuah bank swasta BCA:
Sepanjang tahun 2005, BCA memfokuskan dirinya pada program pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk membangun kompetensi individu dan organisasi, guna menunjang Bank dalam mengembangkan kemampuan yang lebih baik dalam bisnis kredit dan perbankan transaksional. Kegiatan tersebut mencakup program pelatihan, pengembangan karir, serta revitalisasi organisasi. Seiring ekspansi yang sangat cepat di bisnis penyaluran kredit, mencakup segmen perbankan konsumer, komersial dan UKM, serta korporasi, BCA secara aktif merekrut kader-kader berbakat untuk posisi pemasaran kredit, analisa kredit dan pengelolaan risiko. Saat ini, karyawan yang bekerja di bidang pengelolaan risiko dan pemasaran kredit masing-masing berjumlah 341 dan 1.082 orang. Secara keseluruhan, sampai dengan akhir tahun 2005, BCA (tidak termasuk anak perusahaan) mempekerjakan 20.748 orang di seluruh unit operasinya.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang cepat, BCA melalui Divisi Pelatihan dan Pengembangan telah melaksanakan lebih dari 101.000 hari pelatihan bagi para karyawan BCA. Pelatihan yang dilakukan di tahun 2005 mencapai 4,87 hari pelatihan untuk setiap karyawan. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari rata-rata sebelumnya yaitu 4,11 hari pelatihan per karyawan pada tahun 2004. Secara umum, program pelatihan diklasifkasikan dalam dua jenis program yaitu: Program Pelatihan Inti dan Program Pelatihan Profesional. Program Pelatihan Inti merupakan program pembelajaran berkesinambungan yang disusun untuk mengembangkan kompetensi di bidang Analisa Kredit, Pengelolaan Risiko, Pemasaran dan Manajemen Umum. Sebagai bagian dari program pengembangan karir, karyawan Bank diharuskan mengikuti Program Pelatihan Inti sesuai tingkat tanggung jawabnya. Sedangkan Program Pelatihan Profesional menyediakan program pelatihan dan sertifkasi bagi fungsi-fungsi tertentu, seperti Teller dan Account Offcer, serta topik pelatihan tertentu seperti Service Excellence, Teamwork, dan Teknologi Informasi. Pada tahun 2005, BCA meluncurkan program sertifkasi baru bagi Account Offcer, sedangkan program sertifkasi untuk Teller telah dimulai sejak tahun 2003. Melalui program sertifkasi ini, BCA secara konsisten terus menyediakan kualitas layanan yang terbaik bagi para nasabah
KESIMPULAN:
Pelatihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pegawai. Pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Tetapi, dilihat dari tujuannya, umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan. Pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk malakukan pekerjaan yang spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.
Banyak pula kebijakan pelatihan dan pengembangan yang dilakukan oleh suatu institusi publik maupun bisnis terkadang tidak menghasilkan dampak yang menggembirakan,hal ini perlu untuk dicermati sebagai bahan evaluasi dalam merencanakan sistem pelatihan dan pengembangan yang tepat. Setiap karyawan membutuhkan pelatihandan agar dapat berkompetisi di pasar, dan untuk meningkatkan produktivitas mereka.Fokus dari kebijakan pelatihan harus menekankan bagaimana caramenyeimbangkan kebutuhan dari individu dan organisasi. Sedangkan arah kebijakan pengembangan adalah usaha untuk mentransformasi sejumlah pilihan untuk mengembangkan SDM dengan menetapkan pengembangan SDM sebagai penyanggasistem manajemen organisasi.Pelatihan dan pengembangan masa yang akan datang sebaiknyamenggambarkan berbagai aktivitas yang diarahkan pada peningkatan standar praktek karyawan dan meningkatkan kualitas pengetahuan karyawan serta hasil dariorganisasi. Semua aktivitas pelatihan dan pengembangan akan difokuskan padaefektivitas dari aktivitas yang akan dievaluasi sesuai dengan tujuan personal dantujuan organisasi melalui sistem penilaian kinerja karyawan dan perencanaanstrategis perusahaan
REFERENSI:
http://sulaiman.blogdetik.com/2008/10/06/su7as-pelatihan-dan-pengembangan-sdm

Kamis, 21 November 2013

sistem informasi manajemen pada perusahaan

Analisis Sistem Informasi pada Bank BCA

Hampir seluruh perbankan di Indonesia sekarang ini telah memberikan pelayanan  secara real time on line dalam bertransaksi. Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers.
A.      Keunggulan Bank BCA
Sebagai bank transaksional, BCA menawarkan rangkaian jasa yang luas untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik para nasabah BCA. Sebagai lembaga intermediari keuangan, BCA telah bekerja keras untuk memperkuat sisi kredit dengan mempersiapkan berbagai paket yang menarik bagi nasabah yang potensial. BCA memiliki sejumlah keunggulan yang menjadi kunci keberhasilan BCA dalam menyediakan jasa-jasa yang berguna, efisien dan mudah. Keunggulan-keunggulan ini adalah:
1.    Tim manajemen yang sangat profesional yang selalu mengikuti kebijakan dan regulasi perbankan nasional dan internasional;
2.    Sumber daya manusia (SDM) yang terlatih baik dan berorientasi pada pelayanan bagi nasabah;
3.    Rangkaian produk dan jasa yang inovatif dan memenuhi kebutuhan yang aktual;
4.    Pemanfaatan teknologi paling mutakhir secara tepat;
5.    Upaya yang terus-menerus dalam mempertahankan tingkat pengamanan perbankan yang paling tinggi;
6.    Jaringan yang luas dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia;
7.    Pilihan saluran penghantaran (delivery channel) yang luas untuk mencapai tingkat kenyamanan pelanggan yang maksimum, dan
8.    Per 31 Maret 2010 telah memiliki sekitar 6.710 ATM tunai maupun non-tunai serta ATM Setoran Tunai yang disediakan di berbagai lokasi strategis di seluruh Indonesia.

B.       Kekurangan Bank BCA
Kekurangan bank BCA di lihat dari opini nasabah bank adalah sebagai berikut :
1.    Saldo awal mungkin terlalu mahal bagi sebagian masyarakat, karena buka rekening awal minimal harus Rp. 500.000
2.    Kurang memperhatikan service nasabah
3.    Jika ada komplain dari nasabah, Pelayanan komplain tidak terlalu baik
4.    Bank BCA mash sangat terbatas keberadaannya, karena belum banyak terdapat di daerah-daerah kecil

C.      Sistem Informasi untuk Keunggulan Kompetitif pada Bank BCA
Bank Cental Asia baru serius menggunakan teknologi informasi sekitar tahun 1989 dengan tujuan untuk membedakan pelayanan dengan bank lain. Untuk itu Bank Cental Asia harus menginvestasikan dana yang besar untuk membangun sistem informasinya. Dengan menggunakan VSAT, BCA mampu menghubungkan antar cabangnya secara on line. Produk  BCA yang selama ini memanfaatkan teknologi informasi meliputi telegraphic tansfer, mail transfer, ATM dan phone banking. Sampai tahun 1995 jumlah ATM BCA mencapai 500 unit. Hal ini berkat kemudahan yang selama ini ditawarkan BCA.
Sistem informasi BCA juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas cabang. Penjurnalan pembukuan sekarang dilakukan secara otomatis, begitu  juga pemindahan antar rekening. Dengan demikian pekerjaan para auditor menjadi lebih ringan. Kehadiran Local Area Network (LAN) digunakan untuk pendistribusian data entry dan pemrosesan transaksi. Pada hari-hari sibuk tak kurang dari 1 juta transaksi harus diproses. Sedangkan fasilitas e-mail digunakan untuk mempermudah komunikasi antar cabang. Pada masa sekarang agar suatu perusahaan tetap mampu survive di tengah jaman  yang terus menerus berubah secara cepat seperti sekarang ini, salah satu kata kuncinya  menurut Thurow (1997) adalah adaptif. Hal ini disebabkan perubahan jaman akan  membawa  pula perubahan pada sifat masyarakat dan tentu saja pada sifat dunia ekonomi secara  khusus.  Agar perusahaan mampu selalu adaptif terhadap perubahan yang muncul, maka perusahaan harus mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi. Untuk itu perusahaan harus mempunyai berbagai data dan informasi tentang segala sesuatu yang ada di sekitar perusahaan. Dengan data-data yang ada tersebut, perusahaan dapat  membuat berbagai macam alternatif skenario strategi. Selanjutnya dengan pengolahan informasi yang terus menerus dari data yang masuk dari hari ke hari, perusahaan dapat melakukan analisis atas alternatif-alternatif skenarionya, untuk mencapai skenario terbaik bagi pelaksanaan kegiatan di waktu-waktu mendatang, demikian seterusnya. Hal seperti ini tentu saja memerlukan dukungan suatu sistem informasi yang baik.

D.      E-Commerce pada Bank BCA
Pengguna internet di Indonesia dan di seluruh dunia dalam satu dasawarsa terakhir, mengalami perkembangan sangat pesat. Bahkan kini, internet telah menjadi sarana bisnis dan digunakan lebih dari 1,5 miliar orang di dunia. Pesatnya jumlah pengguna internet, memacu PT. Bank Central Asia.Tbk (BCA) meluncurkan E-Commerce BCA, yakni sebuah layanan pemrosesan transaksi online kartu kredit di website merchant BCA.
Layanan E-Commerce BCA dirancang untuk memenuhi kebutuhan para merchant dalam meningkatkan penjualan dan menggarap potensial market yang lebih luas. Melalui layanan E-Commerce BCA, para merchant dapat memiliki online payment processing menu pada website mereka serta dilengkapi layanan penyelesaian transaksi settlement. Untuk memberikan layanan E- Commerce ini, BCA didukung MasterCard internet Gateway Service (MiGS) sebagai payment gateway yang memberikan solusi pembayaran komprehensif. Pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan di website merchant dengan menggunakan kartu kredit MasterCard ataupun Visa, dapat diproses melalui fasilitas E-Commerce BCA.
E-Commerce BCA terlihat dari item pelayanan yang terdapat pada I-Banking bank BCA terdapat 10 Service yang bisa digunakan oleh nasabahnya, yaitu: Pembelian, Pembayaran, Transfer Dana, Informasi Rekening, Informasi Kartu Kredit, Informasi Lainnya, Status Transaksi, Historis Transaksi, Administrasi, dan E-mail.

E.       Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi yang Dimiliki Bank BCA
Dengan klik BCA, menyediakan bagi individu maupun pemilik bisnis berbagai layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing melalui Internet. Sementara itu, bagi mereka yang selalu bepergian, disediakan jasa mobile banking melalui saluran-saluran m-BCA, SMS Top Up BCA, BCA by Phone dan Halo BCA. BCA telah mengembangkan infrastruktur broadband nirkabel untuk menjamin komunikasi data berkecepatan tinggi di antara kantor pusat dan kantor-kantor cabang.
Dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya manusia yang sangat terlatih, BCA telah berhasil memperluas jaringannya baik jaringan konvensional maupun elektronis untuk memberikan pengalaman perbankan yang paling nyaman bagi para nasabah.
Di tanggal 31 Maret 2010, para nasabah BCA dapat menghubungi 889 kantor cabang di seluruh Indonesia di samping dua kantor perwakilan di Hong Kong dan Singapura. Jasa-jasa khusus bagi pelanggan premium BCA Prioritas BCA juga tersedia di 130 kantor cabang. Di tingkat international, kami bekerja sama dengan lebih dari 1.831 bank koresponden di 108 negara guna menyediakan jasa-jasa seperti Perintah Pembayaran (Payment Order).

F.       Kemudahan Nasabah dalam Mengaksses informasi.
Bank BCA telah memakai teknologi yang strategis, dan penggunaan teknologi yang canggih secara tepat telah menjadi unsur penting dalam kekuatan kompetitif Bank BCA. Dengan teknologi ini, Bank BCA mengupayakan kemudahan nasabah Bank BCA untuk mengakses informasi tentang apa saja mengenai Bank BCA, sehingga nasabah dengan mudahnya memperoleh informasi yang mereka ingnkan tersebut.

G. Intranet dan Ekstranet
Intarnet adalah jaringan komputer-komputer yang saling tersambung digunakan suatu sistem organisasi. Atau bisa dikatakan Intranet adalah LAN yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan berInternet dalam lingkungan lokal. umumnya juga terkoneksi ke Internet sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan Intranet lainnya (Internetworking) melalui backbone Internet.
Ekstranet merupakan Penerapan teknologi internet dalam ruang lingkup beberapa perusahaan yang merupakan mitra satu sama lain, dengan kata lain Menghubungkan ke perusahaan partner dan supplier membutuhkan biaya yang tinggi dan tingkat kesulitan yang tinggi pula. Selain itu, dibutuhkan sering terjadi masalah dengan kompatibilitas device yang digunakan tiap perusahaan.
BCA juga telah menerapkan sistem intranet dan ekstranet ini. Sebagai contoh, melalui layanan I-Banking BCA atau melalui ATM BCA para nasabah dapat secara langsung membayar rekening listrik atau telepon tanpa harus mendatangi PLN atau pun Telkom.

H.      Undang-Undang Informasi Teknologi di Indonesia
Informasi Teknologi di Indonesia kini telah diatur dalam Undang-Undang. Undang-undang di Indonesia yang mengatur tentang Informasi Teknologi yaitu UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Undang-undang tersebut terdiri dari 13 BAB dan 54 pasal. Semua tentang IT hingga sanksi-sanksi jika terjadi pelanggaran IT telah diatur di dalam UU tersebut.