Rabu, 20 November 2013

Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP)



Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP)
            Sektor perbankan saat ini telah menjadi salah satu pasar utama teknologi informasi yang terbesar. Perbanas menyebutkan bahwa pada tahun 2008, sektor perbankan telah menghabiskan sekitar USD 1,47 milyar dan penggunaannya didominasi oleh 10 bank besar seperti Bank Mandiri, BCA dan BNI. Dimana investasi ketiga bank besar tersebut telah menghabiskan dana sebesar USD 630 juta (Business Monitor International, 2011).
            Besarnya investasi teknologi informasi dalam kegiatan bisnis jasa per bankan tersebut tidak lah mengherankan karena hampir semua fungsi dalam bisnis ini terkait erat dengan teknologi informasi. Pada sektor perbankan layaknya usaha pada umumnya mempunyai fungsi kritis utama, yaitu sumber daya manusia, finance, operasional, pemasaran, dan administrasi kantor. 

Merujuk pada gambar di atas, maka akan dicoba dijabarkan bagaimana penerapan dan implikasi penerapan ERP pada masing-masing fungsi utama kritis bisnis perusahaan perbankan

1. Fungsi Sumber Daya Manusia
            Dahulu, di bidang sumber daya manusia, proses perusahaan terkonsentrasi pada sistem payroll, dan sulit untuk membuat perencanaan pelatihan, manajemen karir, prosedur penilaian kinerja yang transparan dan model penerapan kegiatan SDM lainnya yang umumnya saat ini dipakai. Dengan menggunakan sistem ERP, maka perusahaan akan mampu membuat semua proses yang bersifat administratif menjadi lebih efisien dan fokus pada hal lain yang lebih inovatif.
            Apabila perusahaan masih menggunakan sistem yang tidak terintegrasi satu sama lain, dapat dibayangkan berapa lama waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan seluruh informasi mengenai data SDM dari berbagai cabang dalam satu kantor wilayah. Di BCA sendiri, fungsi manajemen sumber daya manusia masing-masing cabang terpusat di kantor wilayah. Dimana satu kantor wilayah akan membawahi beberapa kantor cabang utama dan masing-masing kantor cabang utama akan membawahi beberapa kantor cabang pembantu. Dengan menggunakan ERP, maka dimungkinkan pihak SDM dapat melakukan pengaturan training, memonitor waktu kehadiran, melakukan payroll, dan melakukan review terhadap ketersediaan karyawan. Selain itu karyawan pun dapat melihat record jam kerja, mengajukan cuti, lembur, klaim biaya kesehatan atau training  dan perjalanan dinas mereka masing-masing. DI BCA sendiri semua hal tersebut dapat dilakukan karyawan dengan menggunakan software ESS (employee self service).
            Pada tingkatan level yang lebih tinggi, SAP ini digunakan pihak manajemen SDM untuk melaksanakan talent management, termasuk rekrutmen, manajemen karir, manajemen penilaian dan kompensasi.Sebelum penggunaan ERP, maka proses rekrutmen dan training mungkin berlangsung masing-masing. Tetapi dengan adanya ERP memungkinkan dilaksanakannya talent management secara terintegrasi melalui sistem database yang terpusat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar