Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP)
Sektor perbankan saat ini telah
menjadi salah satu pasar utama teknologi informasi yang terbesar. Perbanas
menyebutkan bahwa pada tahun 2008, sektor perbankan telah menghabiskan sekitar
USD 1,47 milyar dan penggunaannya didominasi oleh 10 bank besar seperti Bank
Mandiri, BCA dan BNI. Dimana investasi ketiga bank besar tersebut telah
menghabiskan dana sebesar USD 630 juta (Business Monitor International, 2011).
Besarnya investasi teknologi informasi
dalam kegiatan bisnis jasa per bankan tersebut tidak lah mengherankan karena
hampir semua fungsi dalam bisnis ini terkait erat dengan teknologi informasi.
Pada sektor perbankan layaknya usaha pada umumnya mempunyai fungsi kritis
utama, yaitu sumber daya manusia, finance, operasional, pemasaran, dan
administrasi kantor.
Merujuk
pada gambar di atas, maka akan dicoba dijabarkan bagaimana penerapan dan
implikasi penerapan ERP pada masing-masing fungsi utama kritis bisnis
perusahaan perbankan
1. Fungsi Sumber Daya Manusia
Dahulu, di bidang sumber daya
manusia, proses perusahaan terkonsentrasi pada sistem payroll, dan sulit untuk membuat perencanaan pelatihan, manajemen
karir, prosedur penilaian kinerja yang transparan dan model penerapan kegiatan
SDM lainnya yang umumnya saat ini dipakai. Dengan menggunakan sistem ERP, maka
perusahaan akan mampu membuat semua proses yang bersifat administratif menjadi
lebih efisien dan fokus pada hal lain yang lebih inovatif.
Apabila perusahaan masih menggunakan
sistem yang tidak terintegrasi satu sama lain, dapat dibayangkan berapa lama
waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengumpulkan seluruh informasi mengenai
data SDM dari berbagai cabang dalam satu kantor wilayah. Di BCA sendiri, fungsi
manajemen sumber daya manusia masing-masing cabang terpusat di kantor wilayah.
Dimana satu kantor wilayah akan membawahi beberapa kantor cabang utama dan
masing-masing kantor cabang utama akan membawahi beberapa kantor cabang
pembantu. Dengan menggunakan ERP, maka dimungkinkan pihak SDM dapat melakukan
pengaturan training, memonitor waktu kehadiran, melakukan payroll, dan melakukan review
terhadap ketersediaan karyawan. Selain itu karyawan pun dapat melihat record jam kerja, mengajukan cuti,
lembur, klaim biaya kesehatan atau training
dan perjalanan dinas mereka
masing-masing. DI BCA sendiri semua hal tersebut dapat dilakukan karyawan
dengan menggunakan software ESS (employee self service).
Pada tingkatan level yang lebih
tinggi, SAP ini digunakan pihak manajemen SDM untuk melaksanakan talent management, termasuk rekrutmen,
manajemen karir, manajemen penilaian dan kompensasi.Sebelum penggunaan ERP,
maka proses rekrutmen dan training mungkin berlangsung masing-masing. Tetapi
dengan adanya ERP memungkinkan dilaksanakannya talent management secara terintegrasi melalui sistem database yang
terpusat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar