Senin, 11 November 2013

Manajemen Risiko



Pada tahun 2010 fokus manajemen risiko beralih dari upaya untuk mengantisipasi dampak negatif krisis keuangan global terhadap Indonesia, ke arah mendukung strategi pertumbuhan Bank dengan mengembalikan batasan minimal peringkat risiko ke tingkatan sebelum kondisi krisis. BCA mengelola berbagai risiko yang dihadapi oleh Bank dan anak perusahaannya secara komprehensif, yang mencakup seluruh aspek risiko (enterprise wide basis). Grup pengelolaan risiko secara proaktif menelaah dan menyempurnakan kebijakan manajemen risiko yang disesuaikan dengan perubahan kondisi makro ekonomi dan mengacu kepada international best practices.Melalui kerja sama dengan lini-lini bisnis untuk mengidentifikasi, mengukur dan memitigasi risiko dalam proses perancangan dan implementasi kebijakan dan prosedur manajemen risiko, BCA berhasil menghadapi dan mengatasi dampak negatif dari krisis keuangan global di tahun 2008 dan 2009.

Fokus Manajemen Risiko Tahun 2010 Selama krisis keuangan global tahun 2008 dan 2009, BCA menerapkan kebijakan manajemen risiko yang terarah dan dirancang untuk memastikan kecukupan likuiditas Bank serta untuk mempertahankan kualitas kredit. Sejalan dengan pemulihan kondisi ekonomi, pada akhir tahun 2009 BCA telah menyesuaikan pedoman manajemen risiko, terutama kriteria pemberian pinjaman, sehingga mencerminkan perubahan kondisi, dengan tetap menjaga risk appetite secara konservatif. Pada tahun 2010 fokus manajemen risiko beralih dari upaya untuk mengantisipasi dampak negatif krisis keuangan global terhadap Indonesia, ke arah mendukung strategi pertumbuhan Bank dengan mengembalikan batasan minimal peringkat risiko ke tingkatan sebelum kondisi krisis. Sepanjang tahun, BCA memperkuat usaha di bidang penyaluran kredit dan mencari peluang bisnis baru dengan tetap menekankan pada prinsip kehati-hatian perbankan. Tim manajemen risiko BCA mengkaji strategi dan kebijakan kredit untuk memantau dan mengawasi risiko; selain itu juga di beberapa area memperketat dan di beberapa area lainnya melonggarkan prosedur pemberian kredit, wewenang, hurdle ratedan rasio minimum cakupan agunan. BCA juga secara intensif memantau portofolio kredit terutama kredit yang bersifat massal dan secara aktif fokus dalam pengelolaan risiko kredit pada sektor-sektor ekonomi berisiko tinggi dengan mengunakan berbagai skenario stress test

Selain manajemen strategi dan kebijakan kredit yang proaktif, pada tahun 2010 BCA mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan efektivitas dari sistem manajemen risiko operasionalnya. Manajemen risiko operasional dan sistem Teknologi Informasi yang andal sangat penting untuk mempertahankan posisi BCA sebagai salah satu bank transaksional terkemuka. Pada pertengahan tahun 2010, BCA mulai menyempurnakan Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Teknologi Informasi yang dijadikan sebagai referensi bagi seluruh kegiatan fungsional dan operasional yang terkait dengan teknologi informasi. Lebih jauh, grup pengelolaan risiko BCA mulai mengkaji
prosedur pengelolaan risiko yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan outsource
dan mitra-mitra bisnis utama untuk memastikan bahwa standar-standar risiko operasional tetap terpelihara atas seluruh jaringan distribusi BCA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar