BCA memiliki basis nasabah (customer base) yang cukup banyak
dan loyal. Hal itu pun memosisikan bank yang dipimpin Jahja
Setiaatmadja sebagai presiden direktur ini sebagai bank transaksional (transactional banking) terbesar di Indonesia.
Nasabah
BCA yang loyal memungkinkan korporasi tumbuh dengan cepat di tengah
persaingan yang kian ketat. Alhasil, kinerja keuangan BCA tumbuh menawan
dan berhasil meraih predikat “sangat bagus” pada rating bank versi Biro
Riset Infobank (birI) kali ini.
BCA tak henti-hentinya melakukan
inovasi untuk meningkatkan layanan kepada nasabah. Salah satu inovasi
terbaru yang makin mengukuhkan bank ini sebagai bank transaksional
adalah dibukanya prototype cabang baru di Alam Sutera, Serpong, pada akhir tahun lalu.
Cabang ini dipersiapkan bagi nasabah yang membutuhkan layanan perbankan secara one stop solution,
mulai dari layanan internet banking, membuka rekening, membuat kartu
ATM, kartu kredit, KPR, kurs valas, transaksi antarcabang, hingga self-management products.
“Saya melihat bahwa konsep cabang BCA masa depan adalah tempat di mana semuanya sudah tersedia,” ujar Jahja Setiaatmadja.
Kuatnya
BCA di segmen dana murah membuat kredit BCA ikut terkerek. Pada 2012
kredit BCA tumbuh hingga 27,03% atau di atas rata-rata industri. Tahun
ini BCA menargetkan terjadi kenaikan kredit 22%-25%. Untuk mencapai
target tersebut, salah satu hal yang dilakukan BCA yaitu melalui program
KPR (bunga tetap selama 55 bulan) yang tahun lalu mengalami lonjakan
signifikan. Program ini berhasil meningkatkan porsi KPR lebih dari 60%.
(Darto Wiryosukarto)
Sumber : http://www.infobanknews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar