PT. Bank Central Asia Tbk. (BCA) adalah salah satu perusahaan industri
perbankan yang survive dan berhasil keluar dari krisis. Koesoemahardja
dalam laporan tahunan BCA (2001:11) memaparkan bahwa BCA berhasil
memulihkan likuiditas di akhir tahun 1998 sekaligus membawa Bank
tersebut keluar dari kondisi kritisnya. Lebih jauh dipaparkan dalam
laporan tersebut bahwa sejak lahir tahun 1998 profitabilitas BCA semakin
membaik secara konsisten sejak tahun 2000 hingga sekarang.
Salah satu langkah kehati-hatian yang ditempuh oleh PT. bank Central
Asia Tbk. dalam konteks pencapaian target perusahaan di masa mendatang
adalah dengan melakukan perubahan-perubahan struktur organisasi dan
berbagai mekanisme baru untuk pengelolaan risiko yang lebih baik
(Setiyoso, D.E. dalam Laporan Tahunan BCA, 2001:13). Langkah-langkah
perubahan strukrur organisasi tersebut dalam konteks pengelolaan
internal BCA tidak terlepas dari pentingnya transparansi kebijakan di
bidang sumber daya manusia untuk menghindari berbagai ekses seperti
aspirasi karyawan yang kurang tersalur yang pada gilirannya berpotensi
pada terjadinya penurunan komitmen organisasi karyawan.
Bank Central Asia (BCA) mengemban dua misi utama di bidang sumber daya
manusia yang terdiri dari pengembangan sumber daya manusia dan
kesejahteraan karyawan (Laporan Tahunan BCA, 2001:45). Kebijakan sumber
daya manusia di BCA menganut paham kebijakan terbuka terhadap para
karyawan dan menyambut baik semua aspirasi karyawan (Laporan Tahunan
BCA, 2001:46).
Salah satu produk transparansi kebijakan BCA di bidang sumber daya
manusia adalah perjanjian kerja bersama dua tahun pertama di antara BCA
dan serikat pekerja BCA pada tanggal 12 Oktober 2001. Perbaikan ini
berisikan berbagai perbaikan berkenaan dengan cuti, tunjungan kesehatan,
struktur gaji dan tunjangan lainnya, pinjaman bagi karyawan, dan
sebagainya.
Laporan Tahunan BCA (2001:46) menyebutkan bahwa BCA secara reguler
menyesuaikan renumerasi bagi karyawan berdasarkan performa mereka untuk
memastikan kesejahteraan yang kompetitif. Dijelaskan juga dalam laporan
tersebut bahwa motivasi karyawan menjadi prioritas utama yang tercermin
melalui peluncuran program opsi saham di samping dihidupkannya kembali
acara rekreasi reguler bagi seluruh karyawan BCA.
Semua transparansi dan pelibatan karyawan dalam kegiatan yang dilakukan
perusahaan, ditujukan untuk meningkatkan komitmen karyawan terhadap
organisasi. Dalam hal ini transparansi kebijakan di bidang sumber daya
manusia meliputi tiga subvariabel, yaitu kepercayaan organisasional,
partisipasi dan kepuasan karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar