Dengan rincian arah,
langkah maupun strategi pengembangan usaha yang jelas dan komprehensif, para
karyawan BCA memiliki moril dan motivasi kerja yang tinggi. Satu indikasi kuat
adalah pencapaian kinerja yang menggembirakan dari sebagian besar unit bisnis
BCA di tahun 2003, dibandingkan dengan sasaran triwulanan maupun kinerja serupa
di tahun 2002. Produktivitas per karyawan meningkat di tahun 2003 dibanding
setahun sebelumnya, bila membandingkan rasio personil terhadap total aktiva di
dua periode tersebut. Per akhir 2003, total aktiva BCA mencapai kurang lebih
Rp133 triliun dengan 21.358 karyawan dibanding total aktiva sebesar Rp117
triliun dengan 21.599 karyawan di tahun 2002. Adapun indikasi peningkatan moril
kerja tercermin dari rendahnya tingkat pergantian personil, yaitu kurang dari
1,0% sepanjang tahun 2003 sebagai salah satu yang terendah di sector perbankan.
BCA memberikan prioritas tinggi pada pelatihan dan pengembangan karyawan.
Sebanyak 1.263 kali pelatihan dan kursus pengembangan dilakukan sepanjang tahun
2003, termasuk pelatihan kepemimpinan, pemasaran dan kredit, serta pengendalian
manajemen dan operasional. Berbagai Program pelatihan kepemimpinan dirancang
untuk posisi Manajer Cabang dan Kepala Unit, yang mencakup topik seperti
“Ketrampilan Inti untuk Membangun Komitmen”, “Pendelegasian untuk Pertumbuhan
Produktivitas”, “Menjadi Pemimpin adalah Peran Setiap Orang”, dan “Membina Pengembangan
Orang Lain”. Di bidang kredit dan marketing, para eksekutif lapangan menerima pelatihan
“Ketrampilan Menjual Bagi Bankir”, “Strategi Mencari Nasabah”, “Manajemen
Penjualan
bagi Bankir” dan “Layanan
yang Menjual”.Pada tahun 2003, dengan bantuan sebuah institusi
pembelajaran internasional dan salah
satu bank komersial terbesar di dunia yang memiliki reputasi di bidang
manajemen risiko, BCA mengembangkan berbagai program pelatihan kunci yang
terkait dengan peningkatan manajemen risiko kredit. Salah satu program tersebut
melibatkan 15 credit officer BCA terpilih untuk mengikuti pelatihan langsung di
tempat kerja selama delapan bulan yang meliputi semua segmen pasar, untuk
meningkatkan kemampuan penilaian dan pemantauan risiko kredit
BCA
juga melakukan perbaikan sistem kompensasi kerja sebagai bagian dari strategi
BCA untuk menarik dan mempertahankan
profesional perbankan terbaik di bidangnya. Survei gaji dan tunjangan yang
dilakukan BCA di tahun 2003 menunjukkan bahwa tingkat penggajian karyawan
Perseroan berada di kisaran skala gaji bank-bank terkemuka di Indonesia. Remunerasi
kompetitif dan lingkungan kerja yang menantang selanjutnya menciptakan hubungan
yang lebih selaras antara Bank dengan pekerja. Serikat pekerja BCA menjadi
bagian dari Stakeholder inti, yang
menyadari visi dan misi Bank, dan mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
bisnis bersama. Hal ini mendorong pembaruan Perjanjian Kerja Bersama yang ditandatangani
pada bulan November 2003, berlaku hingga November 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar