Sabtu, 26 Oktober 2013

SDM yang Responsif dan Bermotivasi Tinggi

Dengan rincian arah, langkah maupun strategi pengembangan usaha yang jelas dan komprehensif, para karyawan BCA memiliki moril dan motivasi kerja yang tinggi. Satu indikasi kuat adalah pencapaian kinerja yang menggembirakan dari sebagian besar unit bisnis BCA di tahun 2003, dibandingkan dengan sasaran triwulanan maupun kinerja serupa di tahun 2002. Produktivitas per karyawan meningkat di tahun 2003 dibanding setahun sebelumnya, bila membandingkan rasio personil terhadap total aktiva di dua periode tersebut. Per akhir 2003, total aktiva BCA mencapai kurang lebih Rp133 triliun dengan 21.358 karyawan dibanding total aktiva sebesar Rp117 triliun dengan 21.599 karyawan di tahun 2002. Adapun indikasi peningkatan moril kerja tercermin dari rendahnya tingkat pergantian personil, yaitu kurang dari 1,0% sepanjang tahun 2003 sebagai salah satu yang terendah di sector perbankan. BCA memberikan prioritas tinggi pada pelatihan dan pengembangan karyawan. Sebanyak 1.263 kali pelatihan dan kursus pengembangan dilakukan sepanjang tahun 2003, termasuk pelatihan kepemimpinan, pemasaran dan kredit, serta pengendalian manajemen dan operasional. Berbagai Program pelatihan kepemimpinan dirancang untuk posisi Manajer Cabang dan Kepala Unit, yang mencakup topik seperti “Ketrampilan Inti untuk Membangun Komitmen”, “Pendelegasian untuk Pertumbuhan Produktivitas”, “Menjadi Pemimpin adalah Peran Setiap Orang”, dan “Membina Pengembangan Orang Lain”. Di bidang kredit dan marketing, para eksekutif lapangan menerima pelatihan “Ketrampilan Menjual Bagi Bankir”, “Strategi Mencari Nasabah”, “Manajemen Penjualan
bagi Bankir” dan “Layanan yang Menjual”.Pada tahun 2003, dengan bantuan sebuah institusi pembelajaran  internasional dan salah satu bank komersial terbesar di dunia yang memiliki reputasi di bidang manajemen risiko, BCA mengembangkan berbagai program pelatihan kunci yang terkait dengan peningkatan manajemen risiko kredit. Salah satu program tersebut melibatkan 15 credit officer BCA terpilih untuk mengikuti pelatihan langsung di tempat kerja selama delapan bulan yang meliputi semua segmen pasar, untuk meningkatkan kemampuan penilaian dan pemantauan risiko kredit

BCA juga melakukan perbaikan sistem kompensasi kerja sebagai bagian dari strategi BCA untuk menarik dan  mempertahankan profesional perbankan terbaik di bidangnya. Survei gaji dan tunjangan yang dilakukan BCA di tahun 2003 menunjukkan bahwa tingkat penggajian karyawan Perseroan berada di kisaran skala gaji bank-bank terkemuka di Indonesia. Remunerasi kompetitif dan lingkungan kerja yang menantang selanjutnya menciptakan hubungan yang lebih selaras antara Bank dengan pekerja. Serikat pekerja BCA menjadi bagian dari  Stakeholder inti, yang menyadari visi dan misi Bank, dan mendukung pencapaian tujuan dan sasaran bisnis bersama. Hal ini mendorong pembaruan Perjanjian Kerja Bersama yang ditandatangani pada bulan November 2003, berlaku hingga November 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar